Selasa, 19 Juli 2016

DORAMA & J-MOVIE ADDICTS




Berawal dari sebuah rasa penasaran terhadap versi Jepangnya Boys Before Flowers (Korea), saya mencoba browsing dan membaca beberapa review mengenai Hana Yori Dango yang dibuat ke berbagai versi. Dari beberapa blog atau website yang mereview bisa dikatakan 80% mengatakan Hana Yori Dango versi Jepang tahun 2005 adalah versi terbaik. Sewaktu itu saya sempat underestimate dan ogah-ogahan nonton karena para F4 nya yang menurut saya kurang cakep bila dibandingkan dengan Taiwan (Meteor Garden) atau bahkan BBF nya Korea yang semuanya bak pangeran dari negeri dongeng. Akan tetapi rasa penasaran saya akhirnya mengalahkan keogahan tersebut dan saya mulai mendownload 2 season Hanadan dan menontonnya secara marathon. Hasilnya…. sangat mengejutkan. Hana Yori Dango versi Jepang memang pantas diacungi jempol. Versi terbaik, versi sempurna dari semua versi-versi lainnya. Plotnya yang padat, to the point, dan nggak membosankan serta ada beberapa twist yang cukup mengejutkan meskipun saya sudah tahu keseluruhan cerita ini, tapi versi HYD Jepang memberikan beberapa gabungan adegan dan karakter yang di luar dugaan namun memberikan kesan yang wow sekali. Total ada 20 episode dan sepanjang menonton saya diaduk-aduk, saya dibuat ngakak, marah, menangis dari awal sampai akhir. Ditambah acting dua pemeran utamanya yang sangat matang dan sukses dalam memerankan Tsukushi yang lugu tapi berani dan Tsukasa yang semaunya sendiri, temperamental, namun kadang kekanak-kanakan. Juga menurut saya Inoue Mao dan Matsumoto Jun adalah yang paling dapat chemistrynya dibandingkan Jun Pyo/Jan Di atau Shanchai/Dao Ming Se.
Setelah Hanadan, seorang teman FB merekomendasikan untuk menonton film-film adaptasi manga Jepang, seperti I Give my First Love to You, Close Range Love, Heroine Shikkaku dll. Sampai akhirnya karena ingin menonton film-film lainnya, saya pun mencoba browsing di situs IMDB dan menemukan banyak sekali film-film adaptasi Jepang, dan akhirnya saya sekarang punya banyak film favorit. Setelah rasanya semua film remaja Jepang sudah saya tonton saya pun beralih ke doramanya. Setelah Hanadan saya masih belum bisa menemukan dorama lain yang menarik perhatian, sampai akhirnya kepikiran mencari versi Jepangnya Naughty Kiss (Korea) yakni Itazura Na Kiss. Dan wow, saya langsung jatuh cinta sama Miki Honoka si imut yang memerankan Aihara Kotoko dan Furukawa Yuki yang memerankan Irie Naoki. Awalnya sempet skeptic karena Yuki rasanya terlalu imut untuk karakter dingin macam Baek Seung Jo di Naughty Kiss. Tapi Yuki mampu menciptakan karakter Irie Naoki dengan sangat baik. Si cowok sempurna yang selalu tanpa ekspresi.
Nah nah… sekarang saya tergila-gila sama J-Movie dan J-Drama dan mulai searching film-film lainnya. Meskipun bintang-bintang Jepang tidak seindah para actor/aktris Korea serta yang tampan atau cantik tidak sebanyak artis Korea, menurut saya aktor/aktris Jepang memiliki pesonanya sendiri dan saya lebih suka wajah-wajah mereka yang terlihat lebih alami dan normal dibandingkan Korea yang terlalu sempurna dan wajah-wajah monoton mereka (hehe… buat pecinta drakor peace….). Bukan berarti saya nggak suka drakor. Ada beberapa drakor yang sampai sekarang sering saya tonton ulang, karena menurut saya drakor itu soundtracknya bagus-bagus dan penggambaran setting tempatnya yang sangat indah, ini adalah kelebihan yang menurut saya tidak dimiliki drama Jepang. 

Sebagai bonus nih saya kasih yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik dari Jepang :)