Berawal dari sebuah rasa penasaran terhadap versi Jepangnya
Boys Before Flowers (Korea), saya mencoba browsing dan membaca beberapa review
mengenai Hana Yori Dango yang dibuat ke berbagai versi. Dari beberapa blog atau
website yang mereview bisa dikatakan 80% mengatakan Hana Yori Dango versi
Jepang tahun 2005 adalah versi terbaik. Sewaktu itu saya sempat underestimate
dan ogah-ogahan nonton karena para F4 nya yang menurut saya kurang cakep bila
dibandingkan dengan Taiwan (Meteor Garden) atau bahkan BBF nya Korea yang
semuanya bak pangeran dari negeri dongeng. Akan tetapi rasa penasaran saya
akhirnya mengalahkan keogahan tersebut dan saya mulai mendownload 2 season
Hanadan dan menontonnya secara marathon. Hasilnya…. sangat mengejutkan. Hana
Yori Dango versi Jepang memang pantas diacungi jempol. Versi terbaik, versi
sempurna dari semua versi-versi lainnya. Plotnya yang padat, to the point, dan
nggak membosankan serta ada beberapa twist yang cukup mengejutkan meskipun saya
sudah tahu keseluruhan cerita ini, tapi versi HYD Jepang memberikan beberapa
gabungan adegan dan karakter yang di luar dugaan namun memberikan kesan yang
wow sekali. Total ada 20 episode dan sepanjang menonton saya diaduk-aduk, saya dibuat
ngakak, marah, menangis dari awal sampai akhir. Ditambah acting dua pemeran
utamanya yang sangat matang dan sukses dalam memerankan Tsukushi yang lugu tapi
berani dan Tsukasa yang semaunya sendiri, temperamental, namun kadang kekanak-kanakan.
Juga menurut saya Inoue Mao dan Matsumoto Jun adalah yang paling dapat
chemistrynya dibandingkan Jun Pyo/Jan Di atau Shanchai/Dao Ming Se.
Setelah Hanadan, seorang teman FB merekomendasikan untuk
menonton film-film adaptasi manga Jepang, seperti I Give my First Love to You,
Close Range Love, Heroine Shikkaku dll. Sampai akhirnya karena ingin menonton
film-film lainnya, saya pun mencoba browsing di situs IMDB dan menemukan banyak
sekali film-film adaptasi Jepang, dan akhirnya saya sekarang punya banyak film
favorit. Setelah rasanya semua film remaja Jepang sudah saya tonton saya pun
beralih ke doramanya. Setelah Hanadan saya masih belum bisa menemukan dorama
lain yang menarik perhatian, sampai akhirnya kepikiran mencari versi Jepangnya
Naughty Kiss (Korea) yakni Itazura Na Kiss. Dan wow, saya langsung jatuh cinta
sama Miki Honoka si imut yang memerankan Aihara Kotoko dan Furukawa Yuki yang
memerankan Irie Naoki. Awalnya sempet skeptic karena Yuki rasanya terlalu imut
untuk karakter dingin macam Baek Seung Jo di Naughty Kiss. Tapi Yuki mampu
menciptakan karakter Irie Naoki dengan sangat baik. Si cowok sempurna yang
selalu tanpa ekspresi.
Nah nah… sekarang saya tergila-gila sama J-Movie dan J-Drama
dan mulai searching film-film lainnya. Meskipun bintang-bintang Jepang tidak
seindah para actor/aktris Korea serta yang tampan atau cantik tidak sebanyak
artis Korea, menurut saya aktor/aktris Jepang memiliki pesonanya sendiri dan
saya lebih suka wajah-wajah mereka yang terlihat lebih alami dan normal
dibandingkan Korea yang terlalu sempurna dan wajah-wajah monoton mereka (hehe…
buat pecinta drakor peace….). Bukan berarti saya nggak suka drakor. Ada beberapa
drakor yang sampai sekarang sering saya tonton ulang, karena menurut saya
drakor itu soundtracknya bagus-bagus dan penggambaran setting tempatnya yang
sangat indah, ini adalah kelebihan yang menurut saya tidak dimiliki drama
Jepang.
Sebagai bonus nih saya kasih yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik dari Jepang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar